Little Miss Sunshine, Komedi Yang Unik

Walaupun bukan produksi baru, Resensi Film Bagus tetap menampilkan Little Miss Shunshine semata-mata karena film ini punya karakter kuat dengan mengambil sudut pandang yang unik. Little Miss Sunshine dibuka dengan sepasang mata biru milik seorang gadis kecil yang seolah-olah menatap kita. Tetapi dia tidak melakukan itu. Sang gadis kecil sedang menonton TV yang menyiarkan acara penobatan pemenang kontes kecantikan. Gadis kecil itu larut dalam momen ini, seolah-olah dialah yang memenangi kontes tersebut. Saat itu juga kita tahu bahwa Litlle Miss Sunshine bercerita tentang mimpi dan ilusi.

Beberapa hari kemudian, setelah perjalanan panjang bersama keluarganya dengan menaiki mobil VW antik, impian sang gadis untuk tampil dalam kontes kecantikan semakin mendekati kenyataan. Mereka mendekati hotel tempat penyelenggaraan kontes tetapi  mereka  gagal
menemukan pintu keluar yang benar dari jalan raya. Momen ini menceritakan sesuatu yang sangat besar, yaitu betapa kita bisa melihat mimpi yang ingin kita wujudkan tetapi kita sulit menemukan jalan ke arah itu.

Dari awal sampai akhir film, kita melihat satire tentang film komedi keluarga Amerika 70an yang countercultural dan anti kemapanan. Sebuah cerita yang menyindir tentang nilai-nilai Amerika yang superficial. Seolah-olah hidup hanyalah soal "menang kalah" dalam arti sangat sempit.

Sebuah adegan bagus di awal-awal film memperkenalkan kita pada keluarga Hoover di waktu yang bersamaan: Olive (Abigail Breslin) adalah gadis kecil calon ratu kecantikan tadi. Ayahnya Richard (Greg Kinnear) adalah seorang pembicara motivasi yang hidupnya justru dipenuhi kegagalan dan terobesi untuk menjadi seorang "pemenang".

Sang kakek (Alan Arkin) menghabiskan banyak waktu melatih Olive menari. Dia ditendang dari panti jompo karena ketahuan menggunakan heroin. Paman Frank (Steve Carell) adalah seorang cendekiawan yang dilanda patah hati berat sehingga mencoba bunuh diri. Kakak laki-laki Olive, Dwayne (Paul Dano) sama sekali tidak berbicara selama 9 bulan. Dia melakukan ini setelah membaca Nietzsche lalu bersumpah untuk tidak berbicara sampai dia diterima di sekolah pilot. Plus, Dwayne membenci semua orang.

Setelah adegan perkenalan, kita disuguhi adegan yang luar biasa: sebuah adegan sepanjang 20 menitan yang menyajikan makan malam keluarga. Di adegan ini kita disuguhi semua dinamika keluarga Hoover. Ini adalah langkah berani untuk memantapkan karakter dan menegaskan bahwa ini adalah film komedi. Kemudian, road trip yang digarap sangat apik menjadi suguhan utama Little Miss Sunshine.

Sulit rasanya menemukan akting dan chemistry antar pemeran sebaik dalam Little Miss Sunshine. Para aktor (di bawah arahan sutradara Jonathan Dayton dan Valerie Faris) menunjukkan bahwa reaksi nonverbal bisa lebih lucu daripada dialog ataupun punchline, dan bahwa rasa sakit bisa menjadi sumber komedi yang memuaskan.

Cerita yang unik, penyutradaraan yang bagus, dan akting prima membuat Resensi Film Bagus tidak menyesal merekomendasikan Little Miss Sunshine.

Sutradara : Jonathan Dayton, Valerie Faris
Skenario : Michael Arndt
Pemain : Abigail Breslin, Greg Kinnear, Alan Arkin, Steve Carell, Paul Dano

Download Wallpaper Little Miss Sunshine

No comments:

Post a Comment