Buried, Ketakutan Terbesar Manusia

Buried bukanlah film yang tepat jika anda mencari film ringan bersifat eskapis semata. Tetapi jika anda tertarik pada film yang dibuat dengan gigih dan tidak biasa, maka film yang bercerita tentang orang yang terkurung di peti mati ini adalah pilihan yang tepat.
Ryan Reynolds menyuguhkan penampilan impresif bermain solo dan berada dalam posisi yang tidak mengenakkan. "Membawa" sebuah film sendirian adalah tantangan yang berat bagi seorang aktor. Lebih sulit lagi jika sang aktor, secara literal, hanya mendapat ruang yang amat terbatas. Juga sangat tidak mudah bagi seorang aktor untuk selalu disorot secara close-up sepanjang film. Reynolds mampu melakukan itu semua dengan sempurna.
Dia bermain sebagai Paul Conroy, seorang kontraktor swasta yang bekerja sebagai sopir truk di Irak. Film dibuka dengan Paul yang terbangun dan mendapati dirinya berada di bawah tanah, terperangkap dalam sebuah peti mati dan hanya berbekal ponsel serta korek api Zippo. Dia lantas menyadari hanya punya 90 menit sebelum kehabisan oksigen.

Ponsel menjadi harapan hidupnya. Tetapi ketika dia menelpon, dia hanya tersambung dengan voice mail, petugas kantor dan birokrat rendahan yang hanya menghabiskan waktunya. Momen saat Paul menelpon ibunya amat emosional.

Sutradara Rodrigo Cortex amat piawai menghadirkan rasa takut akibat terkurung. Penonton bisa merasakan ikut terperangkap sehingga jika anda menderita claustrophobia, berhati-hatilah saat menonton.

Buried adalah sebuah thriller kuat yang berbalut teror, walaupun logika kadang dipinggirkan. Contoh, ponsel Paul yang secara konstan mendapat sinyal bagus walaupun dia terkubur hampir 2 meter di dalam tanah.

Buried bermain-main dengan situasi yang menjadi ketakutan terbesar manusia, situasi yang tidak ingin kita hadapi selama kita masih hidup.

Sutradara : Rodrigo Cortés
Skenario : Chris Sparling
Pemain : Ryan Reynolds, José Luis García Pérez, Robert Paterson

sumber: http://www.usatoday.com/life/movies/reviews/2010-09-24-buried24_ST_N.htm?csp=IMDBreviews

1 comment:

  1. di tengah film mulai agak membosankan, tapi lama kelamaan saat mulai dinikmati, kita jadi seakan2 merasakan apa yg dirasakan oleh Paul..
    Ending yang tidak disangka-sangka.

    ReplyDelete