Tak ada yang terlalu "Hollywood" dalam film Babies. Tetapi sulit menyaksikan film yang luar biasa dengan bintang-bintang adorable ini tanpa mengulum senyum. Sebagai sebuah film dokumenter, Babies menawarkan pengamatan yang mendalam dan personal terhadap 4 bayi dari berbagai kultur di dunia. Tapi jangan salah sangka, ini bukanlah sekedar home video yang dibuat untuk dokumentasi keluarga. Fotografinya sangat mengejutkan dengan ilustrasi musik yang bagus untuk melengkapi visual yang menarik.
Sutradara Thomas Balmes mempunyai sentuhan ringan dalam menangkap momen-momen menawan di awal masa kehidupan bayi-bayi ini. Balmes tidak membuat film ini layaknya sebuah dokumenter biasa, tidak ada narasi, tidak ada subtitle atau informasi ilmiah sebagai pelengkap.
Perkembangan ke-4 bayi ini secara umum sama, tetapi ada juga perbedaan menyangkut perilaku dan situasi masing-masing. Kita bertemu Ponijao, ibunya, dan anggota keluarga lainnya dari suku Himba di Namibia. Bayarjargal yang selalu ingin tahu tinggal bersama orangtua dan saudara-saudaranya di sebuah peternakan terpencil di Mongolia. Mari memiliki banyak sekali mainan di apartemen kecil di Tokyo. Hattie tinggal di sebuah lingkungan khas Amerika bersama orangtuanya di San Francisco. Dia diajak mengikuti baby yoga dan buku berjudul No Hittings terdapat di rak buku. Ponijao dan anak-anak suku lainnya saling berbagi, Bayarjargal bertengkar dengan saudara laki-lakinya tetapi orangtua mereka membiarkan mereka berdamai sendiri. Mari tidak banyak berinteraksi dengan bayi lainnya dan merasa frustrasi dengan kumpulan mainan yang ia miliki.
Momen-momen menarik terjadi jauh dari Amerika. Bayarjargal sering menyaksikan aym-ayam jago yang berjalan di sekelilingnya dan hampir menginjak dirinya. Dia juga berjalan seenaknya ke arah sekumpulan ternak tanpa ada yang berusaha menariknya. Ponijao berciuman dengan seekor anjing. Dia dan keluarganya terlihat yang paling senang walaupun mereka yang paling kekurangan.
Kesegaran dan sentuhan humor yang lucu membuat Resensi Film Bagus merekomendasikan Babies.
Sutradara : Thomas Balmes
Skenario : Thomas Balmes
Pemain : Ponijao, Bayar, Mati, Hattie
http://www.usatoday.com/life/movies/reviews/2010-05-07-babies07_ST_N.htm?csp=IMDBreviews
Sutradara Thomas Balmes mempunyai sentuhan ringan dalam menangkap momen-momen menawan di awal masa kehidupan bayi-bayi ini. Balmes tidak membuat film ini layaknya sebuah dokumenter biasa, tidak ada narasi, tidak ada subtitle atau informasi ilmiah sebagai pelengkap.
Perkembangan ke-4 bayi ini secara umum sama, tetapi ada juga perbedaan menyangkut perilaku dan situasi masing-masing. Kita bertemu Ponijao, ibunya, dan anggota keluarga lainnya dari suku Himba di Namibia. Bayarjargal yang selalu ingin tahu tinggal bersama orangtua dan saudara-saudaranya di sebuah peternakan terpencil di Mongolia. Mari memiliki banyak sekali mainan di apartemen kecil di Tokyo. Hattie tinggal di sebuah lingkungan khas Amerika bersama orangtuanya di San Francisco. Dia diajak mengikuti baby yoga dan buku berjudul No Hittings terdapat di rak buku. Ponijao dan anak-anak suku lainnya saling berbagi, Bayarjargal bertengkar dengan saudara laki-lakinya tetapi orangtua mereka membiarkan mereka berdamai sendiri. Mari tidak banyak berinteraksi dengan bayi lainnya dan merasa frustrasi dengan kumpulan mainan yang ia miliki.
Momen-momen menarik terjadi jauh dari Amerika. Bayarjargal sering menyaksikan aym-ayam jago yang berjalan di sekelilingnya dan hampir menginjak dirinya. Dia juga berjalan seenaknya ke arah sekumpulan ternak tanpa ada yang berusaha menariknya. Ponijao berciuman dengan seekor anjing. Dia dan keluarganya terlihat yang paling senang walaupun mereka yang paling kekurangan.
Kesegaran dan sentuhan humor yang lucu membuat Resensi Film Bagus merekomendasikan Babies.
Sutradara : Thomas Balmes
Skenario : Thomas Balmes
Pemain : Ponijao, Bayar, Mati, Hattie
http://www.usatoday.com/life/movies/reviews/2010-05-07-babies07_ST_N.htm?csp=IMDBreviews
No comments:
Post a Comment