Wall Street: Money Never Sleeps

Film Wall Street pertama yang dirilis pada 1987 membawa penonton ke dunia  keuangan yang eksotik. Itu adalah masa di mana berita keuangan mendominasi halaman koran dan media massa. Kemudian muncullah film itu yang bercerita tentang dunia perbankan dengan gaya thriller. Para trader berbicara cepat tiada henti, pialang mengambil keputusan di sela-sela minum kopi, jutaan dolar berpindah sekejap mata, dan nasib seseorang bisa langsung berubah karena insider trading. Semua itu membuat kita membenarkan frase yang diucapkan Gordon Gekko (Michael Douglas), "Greed is good".
Oliver Stone kembali ke dunia itu dengan sekuel Wall Street:Money Never Sleeps. Tetapi, dunia finansial sekarang tidaklah lagi seeksotis 23 tahun yang lalu. Itulah sebabnya Stone dan penulisnya, Allan Loeb dan Stephen Schiff membuat sebuah cerita yang bersentuhan dengan penonton masa sekarang yang memandang sinis pada dunia finansial setelah krisis 2008. Mereka juga dengan bijaksana meletakkan Gekko sebagai subplot film ini. 

Cerita dimulai dengan kebebasan Gekko dari penjara pada 2001 dengan adegan lucu yang cukup menghibur. Stone dengan cepat menyandingkan Gekko dengan Jake Moore (Shia LaBeouf), seorang trader muda yang menjalin hubungan dengan anak Gekko yang bernama Winnie (Carey Mulligan).

Fokus kemudian berpindah ke 2008 di mana Jake mengalami nasib buruk akibat firma investment-banking tempatnya bekerja bangkrut. Bosnya, yang diperankan oleh Frank Langella, mengalami kerugian akibat bailout dari pemerintah tidak juga turun. Saat itulah, Bretton James (Josh Brolin), seorang partner dari bank saingan menghajar dengan telak. Jake kemudian menemukan cara untuk membalaskan dendam bosnya, sebuah cara yang justru menarik perhatian Bretton. Uniknya, Bretton menawari Jake pekerjaan. Jake menerimanya tapi tetap ingin membalaskan dendam bosnya yang lama.

Sementara itu, Jake berguru pada Gekko yang baru saja merilis sebuah buku. Jake menawarkan sebuath fasilitas untuk Gekko agar bisa memperbaiki hubungannya dengan Winnie. Gekko setuju, tapi tetap dia saja menyikapi tawaran ini dengan sangat lihai dan cerdik.

Douglas tampil sangat brilian seperti yang biasa ia lakukan. Jika ia mendapat Oscar di film ini, maka ini akan menjadi sangat fenomenal karena dia juga mendapatkannya di Wall Street pertama tahun 1987. LaBeouf dengan baik menyeimbangkan karakter idealisme dengan pragmatisme yang kaku. Dia berhasil menampilkan karakter Jake Moore yang punya kesungguhan dan tekad baja. Mulligan dan Brolin juga sangat baik meskipun hanya mendapat peran pendukung. 

Stone membesut film ini dengan terlalu indah di sana sini. Ini ditunjukkan dengan kamera yang mengelilingi Manhattan dengan point of view seekor burung dan tampilan yang menyerupai berita di CNN. Memang indah tetapi membuat kita tidak terlalu memperhatikan dialog yang sebenarnya sangat kuat.

Sutradara : Oliver Stone
Skenario : Allan Loeb, Stephen Schiff
Pemain : Michael Douglas, Shia LaBeouf, Josh Brolin, Carey Mulligan

No comments:

Post a Comment