New Town Killers bercerita tentang orang kaya yang punya kegemaran aneh sebagai seorang sosiopath: berburu manusia sebagai sebuah kesenangan belaka. Memang, plot cerita seperti ini tidaklah orisinal tetapi tetap bisa disajikan sebagai sebuah film yang cukup bagus. Itulah yang dilakukan oleh sutradara Richard Jobson.
Alistair (Dougray Scott) adalah seorang bankir yang powerful dan kaya raya. Dia mengisi waktu luangnya dengan berburu manusia (ya, manusia. bukan binatang). Untuk melakukannya, dia membujuk para remaja miskin agar ikut bermain dengan
imbalan uang. Para remaja miskin ini tidak sadar bahwa nyawa mereka terancam jika ikut bermain dalam permainan ala Alistair. Kali ini, Alistair memilih Sean (James Anthony Pearson), seorang remaja miskin lainnya yang punya keterampilan fisik bagus.
Inti New Town Killers adalah Alistair. Dougray Scott memberikan segalanya untuk mewujudkan karakter antagonis yang patut dibenci. Alistair tidak akan membiarkan hal-hal seperti moralitas, loyalitas, dan kemanusiaan menghalanginya mendapat apa yang dia mau. Dia adalah contoh karakter film yang pasti akan dibenci oleh seluruh penonton karena memang tidak ada satupun yang bisa dicintai dari dirinya.
While I find Alistair fascinating as a monster, Jobson obviously intends him as a representation of the predatory rich. He has a lengthy and rather disturbing rant about the uselessness of the lower classes, their unimportance, the banality of their existence. He seems to equate people knowing you exist with an abundance of existence itself, as if his wealth and power over a few dozen people makes him more real. This is perhaps interesting as a character study, but as social criticism, it's egregiously out of date. It might fit the industrial age, but today, in the information age, the wealthy tend to be socially conscious philanthropists and kind, gentle people. Resent Bill Gates as you will, but he's no heartless monster. Or perhaps it is merely intended to say that the rich prey on the marginalized and have no concern for their well-being. That's not a particularly insightful message.
Jobson rupanya ingin menampilkan sosok Alistair sebagai representasi orang kaya sombong yang menindas orang kecil. Tema ini memang tidak akan pernah habis dibahas walaupun tidak semua orang kaya yang poweful adalah sosok-sosok monster yang patut dibenci. Bagaimanapun, pesan sosial yang disampaikan tidak akan terlalu mendapat perhatian dari penonton. Ini karena New Town Killers lebih fokus pada thriller yang tegang. Karakter dan situasi yang ada dibangun dengan cepat, lalu kejar-kejaran yang seru pun terjadi (walaupun ada adegan-adegan yang tersia-sia). Pearson patut mendapat pujian, dia membuat Sean tampil sebagai karakter yang simpatik. Nikmatilah kejar-kejaran yang seru antara Alistair yang powerful dan Sean yang cermat.
Sutradara : Richard Jobson
Skenario : Richard Jobson
Pemain : Dougray Scott, Alastair Mackenzie, James Anthony Pearson
sumber:
http://www.lairoftheboyg.com/2009/12/new-town-killers-2009-254.html
useful link:
tas laptop wanita
Alistair (Dougray Scott) adalah seorang bankir yang powerful dan kaya raya. Dia mengisi waktu luangnya dengan berburu manusia (ya, manusia. bukan binatang). Untuk melakukannya, dia membujuk para remaja miskin agar ikut bermain dengan
imbalan uang. Para remaja miskin ini tidak sadar bahwa nyawa mereka terancam jika ikut bermain dalam permainan ala Alistair. Kali ini, Alistair memilih Sean (James Anthony Pearson), seorang remaja miskin lainnya yang punya keterampilan fisik bagus.
Inti New Town Killers adalah Alistair. Dougray Scott memberikan segalanya untuk mewujudkan karakter antagonis yang patut dibenci. Alistair tidak akan membiarkan hal-hal seperti moralitas, loyalitas, dan kemanusiaan menghalanginya mendapat apa yang dia mau. Dia adalah contoh karakter film yang pasti akan dibenci oleh seluruh penonton karena memang tidak ada satupun yang bisa dicintai dari dirinya.
While I find Alistair fascinating as a monster, Jobson obviously intends him as a representation of the predatory rich. He has a lengthy and rather disturbing rant about the uselessness of the lower classes, their unimportance, the banality of their existence. He seems to equate people knowing you exist with an abundance of existence itself, as if his wealth and power over a few dozen people makes him more real. This is perhaps interesting as a character study, but as social criticism, it's egregiously out of date. It might fit the industrial age, but today, in the information age, the wealthy tend to be socially conscious philanthropists and kind, gentle people. Resent Bill Gates as you will, but he's no heartless monster. Or perhaps it is merely intended to say that the rich prey on the marginalized and have no concern for their well-being. That's not a particularly insightful message.
Jobson rupanya ingin menampilkan sosok Alistair sebagai representasi orang kaya sombong yang menindas orang kecil. Tema ini memang tidak akan pernah habis dibahas walaupun tidak semua orang kaya yang poweful adalah sosok-sosok monster yang patut dibenci. Bagaimanapun, pesan sosial yang disampaikan tidak akan terlalu mendapat perhatian dari penonton. Ini karena New Town Killers lebih fokus pada thriller yang tegang. Karakter dan situasi yang ada dibangun dengan cepat, lalu kejar-kejaran yang seru pun terjadi (walaupun ada adegan-adegan yang tersia-sia). Pearson patut mendapat pujian, dia membuat Sean tampil sebagai karakter yang simpatik. Nikmatilah kejar-kejaran yang seru antara Alistair yang powerful dan Sean yang cermat.
Sutradara : Richard Jobson
Skenario : Richard Jobson
Pemain : Dougray Scott, Alastair Mackenzie, James Anthony Pearson
sumber:
http://www.lairoftheboyg.com/2009/12/new-town-killers-2009-254.html
useful link:
tas laptop wanita
Salam kenal, saya sering baca resensi disini sebelum nonton... nice info n point of view..
ReplyDeletekalo gak salah ini film lama ya? sy pernah nonton di tv.
Alangkah lebih baik kalau tgl posting di aktifkan spy lbh actual.
andriani: terima kasih sudah mampir ke sini. iya, ini film lama, kalo gk salah 2008.
ReplyDeletebetul,seingat saya ini film lama sepertinya pernah di putar di tv, kalo ga salah seingat saya orang yang diburu menyesali dirinya adalah perokok. weehh seru filmnya, pengen cari dvdnya.
ReplyDelete