Lebih mudah dikagumi daripada menyentuh secara emosional, Bright Star secara tegas merayakan kegembiraan akan puisi. Mereka yang menyukai keindahan bahasa dan kata-kata puitis akan menikmati dialog film ini, selain juga kemegahan visual yang ada. Dengan shots yang luar biasa dan penggarapan yang terampil. Bright Star adalah sebuah keindahan. Walaupun film ini tidak sungguh-sungguh berhasil menyajikan sebuah romansa.
Potret sebuah kisah cinta gagal antara penyair Inggris awal abad ke-19 John Keats (Ben Whisaw) dan gadis penggemar fashion Fanny Brawne (Abbie Cornish) nampaknya lebih mudah dituangkan dalam kata-kata. Bagaimanapun, sutradara Jane Campion dengan fasih "menangkap" karya-karya gemilang Keats.
Awalnya, Fanny adalah seorang penggemar fashion dan inilah yang menyebabkan Keats memandang rendah dirinya. Fanny menyukai dansa formal dan sering diundang ke pesta-pesta resmi sementara Keats sebaliknya.
Keats lantas tersentuh saat mengetahui reaksi Fanny ketika tahu saudara laki-laki Keats menderita sakit serius. Sebuah persahabatan yang berkembang menjadi cinta pun terjalin. Cinta yang ternyata amat dalam dan kuat.
Ibu Fanny (Kerry Cox) mengharapkan putrinya menemukan jodoh yang setara dan kaya raya. Padahal Keats adalah seorang seniman miskin yang mengandalkan bantuan dari teman dan saudaranya. Salah satunya adalah Charles Armitage Brown (Paul Schneider), seorang teman yang mengerti kesulitan Keats dalam hal finansial dan cinta.
Penekanan yang kuat pada aspek puisi mengalahkan penggambaran akan sebuah hasrat yang terkekang. Penonton pun terhalang saat mencoba masuk ke dalam karakter Keats yang kompleks, apalagi saat mencoba memahami perubahan Fanny dari seorang party girl menjadi penggemar puisi.
Sinematografi, desain produksi, dan kostum ditampilkan dengan sangat bagus dan tepat, begitu pula puisi-puisi karya Keats yang dimasukkan dalam film. Bulan terakhir dalam hidup Keats yang singkat mengalir lancar. Tetapi tempo film yang tidak terlalu cepat berpotensi merusak klimaks.
Rasanya, tak ada yang bisa menulis puisi cinta dan mengekspresikan kasih sayang dengan berkilauan seperti John Keats. Bright Star mengingatkan kita akan kehebatannya dan betapa kilauan itu meredup terlalu cepat....
Sutradara : Jane Campion
Skenario : Jane Campion
Pemain : Abbie Cornish, Ben Whishaw, Paul Schneider, Kerry Cox
sumber:http://www.usatoday.com/life/movies/reviews/2009-09-17-bright-star_N.htm
Potret sebuah kisah cinta gagal antara penyair Inggris awal abad ke-19 John Keats (Ben Whisaw) dan gadis penggemar fashion Fanny Brawne (Abbie Cornish) nampaknya lebih mudah dituangkan dalam kata-kata. Bagaimanapun, sutradara Jane Campion dengan fasih "menangkap" karya-karya gemilang Keats.
Awalnya, Fanny adalah seorang penggemar fashion dan inilah yang menyebabkan Keats memandang rendah dirinya. Fanny menyukai dansa formal dan sering diundang ke pesta-pesta resmi sementara Keats sebaliknya.
Keats lantas tersentuh saat mengetahui reaksi Fanny ketika tahu saudara laki-laki Keats menderita sakit serius. Sebuah persahabatan yang berkembang menjadi cinta pun terjalin. Cinta yang ternyata amat dalam dan kuat.
Ibu Fanny (Kerry Cox) mengharapkan putrinya menemukan jodoh yang setara dan kaya raya. Padahal Keats adalah seorang seniman miskin yang mengandalkan bantuan dari teman dan saudaranya. Salah satunya adalah Charles Armitage Brown (Paul Schneider), seorang teman yang mengerti kesulitan Keats dalam hal finansial dan cinta.
Penekanan yang kuat pada aspek puisi mengalahkan penggambaran akan sebuah hasrat yang terkekang. Penonton pun terhalang saat mencoba masuk ke dalam karakter Keats yang kompleks, apalagi saat mencoba memahami perubahan Fanny dari seorang party girl menjadi penggemar puisi.
Sinematografi, desain produksi, dan kostum ditampilkan dengan sangat bagus dan tepat, begitu pula puisi-puisi karya Keats yang dimasukkan dalam film. Bulan terakhir dalam hidup Keats yang singkat mengalir lancar. Tetapi tempo film yang tidak terlalu cepat berpotensi merusak klimaks.
Rasanya, tak ada yang bisa menulis puisi cinta dan mengekspresikan kasih sayang dengan berkilauan seperti John Keats. Bright Star mengingatkan kita akan kehebatannya dan betapa kilauan itu meredup terlalu cepat....
Sutradara : Jane Campion
Skenario : Jane Campion
Pemain : Abbie Cornish, Ben Whishaw, Paul Schneider, Kerry Cox
sumber:http://www.usatoday.com/life/movies/reviews/2009-09-17-bright-star_N.htm
No comments:
Post a Comment